Cari Artikel

07 Juli 2009

Imanku (dimana)

Kembali saya tersentil kali ini oleh ungkapan dari selebaran Jumat yang saya temukan tergeletak begitu saja diatas meja.
Disana menyinggung masalah iman, tepatnya kualitas iman, seberapa kualitas iman diri kita yang dihubungkan dengan usia yang telah kita jalani saat ini. Kemudian usaha usaha apa saja yang telah kita lakukan untuk selalu menambah kualitas iman tersebut.
Sejenak saya duduk dan berfikir seandainya yang dibicarakan (objek) dalam selebaran ini adalah saya, alangkah malunya diri ini, apakah yang akan saya katakan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang secara tak langsung muncul ketika saya menelusuri kata demi kata selebaran itu.
Mungkin yang saya rasakan akan berbeda dengan anda jika pertanyaan pertanyaan itu dilontarkan kepada orang lain.
Seberapa kualitas iman saya di usia ini? saya hanya bisa berfikir dan mengingat perbuatan apa yang telah saya lakukan untuk meraih akherat yang dikatakan abadi itu. Ibadah kepada Alloh sejauh mana? Sepeka apa hati ini melihat penderitaan orang lain, berapa yang sudah ku keluarkan untuk akheratku, pertanyaan itu hanya bisa terjawab dengan hati yang gundah (tidak seperti menjawab dengan yakin dan pasti benar).
Kemudian jika mengingat usia akan bertambah sedihlah hati ini, saya tidak tahu berapa lama lagi ruh ini akan tetap setia menemani jasadnya, berapa tahun lagi kesempatan akan diberikan Alloh untuk memperbaiki iman ini, masihkah ada kesempatan diberikan Alloh untuk menambah iman ini.
Apa yang telah aku lakukan untuk menambah keimananku? Semoga jawaban anda sama sekali berbeda dengan saya, saya tidak bisa menjawab saya hanya bisa berjanji dan mengukir rencana rencana yang mungkin besok, lusa, atau bahkan sehabis membaca selebaran itu dan menaruhnya akan sekonyong konyong lupa.
Sungguh ironis diri ini, semoga bisa menjadi pengingat yang baik dan bisa berguna buat teman teman.
//posting lwt hp//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Jejak Disini

Google Search Cari Info