Cari Artikel

04 Mei 2009

Rejeki Jangan Di tolak

Rejeki jangan di tolak judulnya, begini ceritanya. Pagi pagi benar saya harus segera berangkat ke bandara Seokarno Hatta. Beberapa saat menunggu dipinggiran jalan, kok kayaknya ga ada angkutan umum atau metromini yang lewat sama sekali, wah gawat ini terlalu pagi, bahkan bagi ayam sekalipun jam segini masih belum bangun. Sesekali hanya ada taksi yang lewat itupun sudah berisi penumpang yang mungkin terburu buru atau lebih terburu buru seperti saya. Kayaknya gak bisa tinggal diam kalo seperti ini terus bisa bisa telat naik pesawat. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan sepanjang jalan Radio dalam untuk mencari taksi dan akhirnya juga ada beberapa taksi yang ngetem nunggu penumpang.
"Pak blok M, bisa? tanyaku. Beberapa sopir yang kutawarkan mengantarku ke blok M semua menolak dan menawarkannya pada sopir lain untuk mengantarku, dan tak ayal sopir sopir yang lainpun juga menolakku. Wah kok pada gak mau, ucapku dalam hati. Memang gak bisa disalahkan dari Jl.Radio dalam ke blok M memang terlalu dekat paling paling mereka hanya dapat sepuluh ribu atau bahkan hanya lima ribu dari upah jasa mengantarku sampai ke blok M, mereka lebih memilih menunggu kedatangan penumpang lain yang minta diantar ke tempat yang lebih jauh lagi mungkin ke Sunter, tangerang, atau tempat manapun dengan tarif lebih mahal dari pada hanya mengantarku ke blok M dan hanya mendapatkan lima ribu rupiah. Mungkin itulah yang jadi alasan mengapa mereka menolak mengantarku mencari duit yang lebih gede, aku wajar saja namanya juga jakarta tapi aku harus gimana ga ada pilihan lain, aku sedikit kecewa.
Disela sela rasa kecewaku tiba tiba salah seorang sopir taksi yang sudah berusia lumayan lanjut beruban dan kelihatan bijaksana sudah karena ditempa roda kehidupan jakarta yang begitu keras menawariku untuk mengantarku ke blok M, aku senang, alhamdulillah.
Di perjalanan yang singkat itu di dalam taksi aku masih terheran kenapa si bapak mau mengantarku? aku beranikan untuk bertanya padanya. Pak? kok mau sih mengantar saya padahal kan cuma ke blok M, paling paling ongkosnya cuman berapa?
Si bapak hanya tersenyum dan hanya berucap "Kalo ada rejeki jangan di tolak" jawaban yang singkat dan cukup memuaskan rasa bertanya saya.
Sesampai di blok M ternyata benar, tarif bayar taksi hanya 3500 rupiah saja. Kuberikan lima ribu dan ku biarkan kembalinya sebagai rasa trimakasih saya. Ku menuju damri yang masih menunggu penumpang lain untuk penuh. Sambil kuperhatikan dari bus yang masih ngetem ternyata si bapak sopir taksi juga ngetem di dekat situ. Beberapa saat si bapak sopir taksi ngetem akhirnya dia didatangi penumpang lagi untuk minta diantar ke tempat entah kemana. Bisa jadi penumpang tersebut minta diantar ke bekasi, tangerangg atau tempat lain dengan tarif lebih mahal. Sungguh pelajaran berharga di pagi hari bagi saya, Saya masih ingat benar makna kata "Rejeki jangan di tolak" walaupun kecil harus tetap di terima dan di syukuri.
Padahal kalau seandainya si bapak tadi menolak mengantar saya ke blok mungkin nasibnya akan sama dengan sopir sopir taksi lain yang mungkin saat si bapak sudah sampai di satu tempat lain sedang mengantar penumpang penumpangnya, dan sopir sopir lain yang menolak saya masih berada di jl.Radio dalam menunggu penumpangnya yang takkan kunjung datang karena setiap penumpang yang minta diantar ke tempat tujuannya selalu ditolaknya, karena tarifnya yang kecil saja.
Sungguh pelajaran berharga dari si bapak tua sopir taksi buat saya, terimakasih semoga bisa menjadi pelajran juga buat teman teman...ingat "rejeki jangan ditolak".

6 komentar:

  1. Biar sedikit yang namanya Rejeki harus tetap kita terima dengan penuh rasa bersyukur, salam kenal ya dari saya (main2 kerumah ya kalo sempat),..makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelajaran yang perlu diingat buat generasi muda . Jangan meremehkan rejeki . Karena akan menjadi bahan penyesalan di masa sulit .

      Hapus
  2. ya betul sekali dan rejeki bapak pengemudi taksi itu langsung dilipatgandakan karena ada niat kebaikan yang begitu tulus..

    BalasHapus
  3. Untuk mendapatkan rizki kita harus mau bergerak(berusaha) tdk cuma berdiam diri dan kita juga harus belajar menghargai setiap usaha dan mensyukuri betapapun kecil hasil yang kita dapatkan karena yang besar ada di mulai dari yang kecil.
    Salam kenal Mbak njenengan piantun pundi to?

    BalasHapus
  4. Rezeki jangan ditolak, tukeran link masih di tolak juga nich sampe sekarang..maryam Jameela

    BalasHapus
  5. wah kemarin linknya sudah saya masukn tapi beberapa hari dianggap tidak valid akhirnya kemarin saya hapus lagi, tlong dikasih lg link yg terbaru, nanti dimasukin lg

    BalasHapus

Silahkan Tinggalkan Jejak Disini

Google Search Cari Info