Sungguh membingungkan memang judulnya, ngga tau terlintas begitu saja sih, dan pengen nulis begitu yasudah jadinya begitu. Berhitung tentang kehidupan bagi saya bermakna "menghitung umur kali ya" berapa kira-kira umur kita, sudah berapa kita jalani dan masih berapa sisanya, apa betul ya begitu (ragu-ragu). Meskipun kita tidak tahu sampai kapan nafas ini masih akan berhembus, sampai kapan jantung ini di ijinkan untuk berdetak sama sekali kita tidak tahu dan jelas sudah kita tidak akan di beri tahu, tapi apa salahnya kalau kita coba memperhitungkan kehidupan kita, supaya di sisa hidup kita ini bukan hanya bermanfaat, tapi sangat sangat bermanfaat. Walaupun mungkin besok atau sebentar lagi kita sudah tidak hidup lagi (siapa tahu) paling tidak dengan berusaha menghitung kehidupan ini sudah ada niat baik di sisa-sisa umur yang akan kita jalani.
OK lah mungkin bisa di mulai dengan menghitung apa yang kita punya saat ini, ini menurut saya adalah bersyukur, ya kita bersyukur dengan semua yang kita miliki, jiwa dan jasmani yang sehat, keluarga yang bahagia, tetangga yang baik, rumah (bagi yang sudah punya rumah), anak, istri, atau apapun potensi yang ada di sekitar kita, apa yang kita punya patutlah kita bersyukur dengan semua karunia Alloh subhanahuwataala. Bahkan mungkin masalah yang kita punya saat ini adalah bermanfaat dan patut di syukuri, karena mungkin dengan permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang akan ada jalan mudah di depan nanti. Bersyukur dan bersyukur, hitung potensi kita, hitung yang kita punya dan bersyukur di setiap apa yang kita hitung.
Langkah yang kedua adalah menghitung masa depan kita, dengan kondisi potensi yang ada bayangkan (atau barangkali pikirkan) apa yang mungkin terjadi pada keluarga kita, diri kita, lingkungan kita setahun lagi dua tahun lagi lima tahun lagi lima puluh tahun lagi, pikirkan semua kemungkinan yang terjadi.
Selanjutnya adalah (barangkali) menentukan tujuan kehidupan kita, untuk apa sih kita hidup, untuk mencari uang, untuk mencari istri cantik, atau kah barangkali ada yang untuk membuat keturunan sebanyak banyaknya, lantas untuk apa selanjutnya itu semua, dan untuk apalagi terus pikirkan tujuan hidup kita pikirkan sampai ke ujungnya. Jangan lupa juga pikirkan apakah tujuan hidup anda itu baik ataukah tidak baik, berguna bagi siapa, pikirkan sebanyak-banyaknya.
Untuk evaluasi mungkin kita bisa mengingat apa yang terjadi di masa lalu kita, jadikan pelajaran, ambil hikmahnya, jangan disesali apalagi di tangisi dan yang terpenting adalah belajar dari kehidupan orang lain yang mungkin jarang kita perhatikan atau kita lihat. Coba lihat sebentar tetangga anda, teman anda, saudara anda yang barangkali kehidupannya sudah mendekati masa habis, seperti apa masa lalunya dan seperti apa masa sekarangnya, coba anda bayangkan sejeneak menjadi dirinya dimasa lalu dan dimasa sekarang bagaimanakah rasanya, karena dari situlah banyak sekali pelajaran berhitung kehidupan bisa kita temukan.
Terakhir, bahwa hidup ini bukan hanya lahir-hidup-mati, renungkan untuk apa?
Semoga bermanfaat.